Jumat, 27 Oktober 2017

Muhammad Salis, Software developer GO-JEK yang menginspirasi




       Muhammad Salis, seorang developer muda yang telah 2 tahun bekerja di GO-JEK. Salis bukanlah seorang lulusan IT dengan gelar Sarjana komputer, namun ia bisa coding? Ya, Salis pernah berkuliah di Seattle dan mengambil jurusan finance yang bahkan tidak ada hubungannya dengan jurusan IT. Namun dia terpaksa berhenti kuliah karena tuntutan untuk membantu keluarganya. Di tengah pekerjaanya yang bisa dibilang telah "berhasil" , perusahaan yang ia tempati mengalami kebangkrutan dikarenanakan pada saat itu market batu bara sedang jatuh.






             Keadaan dimana salis tidak memiliki ijazah dan kebutuhan hidup,  membuatnya berusaha keras mencari pekerjaan lainnya. Pada suatu ketika, Salis membaca sebuah majalah tabloid yang memuat tentang e-commerce dan perusahaan-perusahaan besar lainnya. Ia menemukan Perusahaan GO-JEK termuat pada tabloid itu. Salis makin tertarik untuk menelusuri perusahaan GO-JEK tersebut dikarenakan GO-JEK yang pada tahun 2011 merupakan perusahaan kecil dengan hanya beberapa cabang call center dapat menghasilkan investasi triliunan rupiah. Disitu Salis memutuskan untuk belajar coding secara otodidak. Ia terus belajar pemrograman secara online dan telah membuat website, bahkan app mobile sendiri tanpa bantuan orang lain.  

                 
                 Sampai pada suatu hari, dimana GO-JEK menawarkan lowongan pekerjaan, Salis Iseng mengikuti tes masuk tanpa harapan penuh untuk bisa diterima disana. Namun takdir berpihak padanya, ia lulus tes masuk lowongan pekerjaan itu.



     
                   "We have to think like a bussiness owner,  you need to think fast and fearless, you need to make a decision quick", Ia mengatakan demikian karena pengalamannya selama bekerja sebagai software developer. Ia berpikir bahwa kita harus berfikir seperti seorang pengusaha, kita harus membuat client atau pengguna barang kita puas dengan apa yang kita telah kerjakan, dan itu bisa menjadi suatu kebanggaan. Ia selalu bertemu dengan para driver GO-JEK sambil menanyakan masalah apa yang dihadapi driver, Karena code-code yang Ia buat memberi impact yang besar bagi para driver GO-JEK. Menurutnya, Manusia itu hidup untuk bermanfaat bagi Manusia lainnya.


            Lalu tanggapan Salis tentang coding itu gimana sih?, Ia mengatakan bahwa disetiap sisi kehidupan ini membutuhkan coding atau perintah. Coding itu bagaikan resep membuat suatu makanan, jelasnya. Hal itu membuatnya berpikir bahwa coding itu sangat mudah dilakukan.


 
                   Sarannya kepada beginner atau para programmer muda untuk bisa belajar dari satu hal simpel saja, contohnya membuat program untuk menampilkan output "Hello world" dsb. Karena dari hal-hal yang simpel itu, jika dikembangkan secara konsisten dapat mengasah kemampuan kita bahkan bisa kita implementasikan dalam kehidupan sehari-hari.




📢All Life Is An Experiment, The More Experiment You Make, The Better 📢
-Ralph Waldo Emerson
   



1 komentar: